Banyak yang bilang, era buku cetak udah habis. Banyak yang menganggap, dunia digital menggerus kebiasaan membaca orang-orang. Sekarang, manusia lebih gandrung dengan gadget, daripada membaca. Main game, nonton yutub, stalking IG, dan ragam kebiasaan digital lainnya. Lebih-lebih, buku kini pun sudah dapat dinikmati versi digital. Lebih praktis, karena tak perlu merasa berat dan ribet menenteng buku ke mana-mana layaknya seorang aktivis dan kutu buku yang nerd, yekan?
Namun pandangan ini masih bisa diperdebatkan. Event Islamic Book Fair minggu lalu di JCC dan Big Bad Wolf (BBW) di ICE yang masih berlangsung, bisa menjadi dasar pijakan. Animo masyarakat ternyata masih gila pada buku, gak kalah sama event-event cosplay dan e-sport ataupun outfit yang selalu dibanjiri anak-anak muda. Buku, masih digemari dan belum mati. Lihat saja di BBW misalnya, antrean mengular baik untuk masuk maupun membayar di kasir nyaris terjadi setiap harinya.
DAPATKAN PENGHASILAN TAMBAHAN MINIM RESIKO KLIK DISINI
Jangan lupakan juga, para pengunjung yang membawa kopor cuma buat beli buku. Dan mereka bukan terdiri dari orang-orang tua yang mengalami masa kejayaan buku cetak, tapi ibu-ibu dan ayah muda yang wangi, anak-anak muda dengan paparan budaya hypebeast, dan okelah, sugar daddy dan sugar mom yang juga gak sedikit.
Nah, untuk tujuan literasi dan merayakan bahwa dunia buku belum mati (dan mudah-mudahan tetap hidup) ane ingin mengenang beberapa buku fenomenal yang menggemparkan dunia. Saking fenomenalnya, buku-buku tersebut dilarang beredar bahkan penulisnya diancam akan dihabisi nyawanya. Apa saja daftarnya, simak kuy Gan-Sist!
Satanic Verses
Popularitas buku ini berbanding lurus dengan penolakan keras oleh masyarakat Muslim di dunia pada tahun 1980-an. Pasalnya, Satanic Verses yang dialihbahasakan ke bahasa Indonesia menjadi Ayat-Ayat Setan menampilkan fragmen cerita Nabi Muhammad yang disamarkan dalam tokoh utama dalam novel yaitu Mahound. Dalam plot singkat, Mahound yang hidup di zaman Jahiliyah diceritakan mendapat bisikan (wahyu) yang dianggap dari "Allah" tapi ternyata salah, itu dari Setan. Intinya, menurut beberapa pengkritiknya, Salman ingin menyampaikan secara tersirat bahwa Nabi Muhammad selain mendapat wahyu melalui Jibril, beliau juga sebenarnya mendapat ayat-ayat dari setan. Dengan demikian, di dalam Alquran, Salman seakan ingin menyimpulkan bahwa ada ayat-ayat setan bercampur dengan Ayat-Ayat Tuhan.
Salman Rushdie dan bukunya yang kontroversial
Sumber: Thedailybeast.com
Sudah bisa diduga bagaimana reaksi umat muslim sedunia. Menurut lansiran kincir.com, Satanic Verses langsung dilarang di India, dibakar pada beberapa demo di Inggris dan menimbulkan topik kerusuhan di Pakistan. Ketika Februari 1989, Ayatollah Ruhollah Khomeini dari Iran, mengeluarkan fatwa bahwa darah Rushdie halal, kejadian tragis terjadi di Jepang, di mana penerjemah buku ini ke dalam bahasa Jepang ditikam sampai mati. Namun, efek buruk tidak langsung dari buku ini bukanlah penistaan agama dan berbagai ancaman . Lebih dari itu, menurut Vice Indonesia dalam artikel "Mengenang Novel 'The Satanic Verses' yang 30 Tahun Lalu Bikin Murka Umat Muslim Sedunia" adalah salah satu yang menyebabkan lahirnya Islamofobia di masyarakat Eropa.
DAPATKAN PENGHASILAN TAMBAHAN MINIM RESIKO KLIK DISINI
Sejak itu masyarakat Eropa mulai melihat bahwa Islam merupakan ancaman terhadap kemapanan budaya Eropa yang menjunjung liberalisme. Islam adalah agama tempat di mana orang-orang reaksioner berada. Tempat dogmatisme lebih dijunjung tinggi dibandingkan nalar.
American Psycho
Yang nge-fans sama Christian Bale pasti tahu filmnya. Seorang Patrick Bateman, bankir dan investor kelas atas yang terobsesi dengan dirinya sendiri dan membenci orang lain. Film ini adalah kritik terhadap kehidupan kelas atas Amerika yang disajikan melalui horor-thriller. Dan ternyata, film ini adalah adaptasi dari novel berjudul serupa -- American Psycho -- karya Easton Ellis. Menurut Bacaterus.com, novel ini dikecam keras oleh masyarakat Amerika dan Eropa karena dianggap menceritakan kekerasan grafis yang ekstrem serta penyiksaan seksual. Sampai akhirnya sang penulis menerima surat-surat kebencian serta ancaman kematian. Buku ini tetap beredar akhirnya tapi dilarang bagi siapa pun yang belum berusia di atas 18 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar