Jumat, 24 Januari 2020

Sejarah suku Dayak Di masa lalu

Konon, nenek moyang Suku Dayak berasal dari suatu negeri dengan nama “Yunan” di wilayah Cina. Mereka merupakan keturunan dari keluarga kerajaan Cina yang mengalami kekalahan dalam peperangan, yang mana mereka mencoba mengamankan diri dengan berpindah tempat hingga sampai di Pulau Kalimantan.

Suku di Indonesia
Selanjutnya, mereka merasa nyaman bertempat tinggal di pulau tersebut. Namun ada trauma berat yang mereka rasakan pasca peperangan dimana mereka enggan dan takut untuk bertemu dengan kelompok-kelompok masyarakat atau penduduk manapun.

Mereka sangat khawatir bila peperangan akan terulang kembali, sehingga dapat menyebabkan suku mereka punah. Dari situlah para leluhur mereka membuat pantangan untuk tidak bertemu dengan kelompok manapun yang berbeda dari kelompok mereka.

Kehidupan kelompok Dayak selama bertahun-tahun kemudian memiliki beberapa perkembangan. Beberapa anak suku dari suku Dayak sudah mau menjalin komunikasi dengan orang-orang yang berbeda dari kelompok mereka.

Namun masih ada anak suku yang tetap mempertahankan tradisinya di masa lalu, dimana mereka tetap pantang untuk menjalin komunikasi dengan orang-orang di luar mereka. Itulah sekilas sejarah yang dapat anda ketahui tentang Suku Dayak.

Berbagai macam dinamika yang mereka alami di masa lalu membuat mereka memiliki tradisi yang primitif dan memiliki pantangan-pantangan tertentu. Selain sejarah, kebudayaan-kebudayaan mereka sangat menarik untuk dipelajari. Terdapat berbagai macam kebudayaan mereka yang dapat dijelaskan berikut ini.

Ada beberapa macam kebudayaan yang dimiliki oleh Suku Dayak, yakni :

1. Pakaian Adat Suku Dayak
Pakaian adat yang dikenakan dibagi menjadi 2, yakni pakaian adat untuk kaum laki-laki dan pakaian adat untuk kaum perempuan. Untuk kaum laki-laki, pakaian adatnya dinamakan sapei sadaq.

Ciri-cirinya yakni memakai ikat kepala yang terbuat dari pandan, dan umumnya digunakan oleh kalangan orang tua. Atasan yang dikenakan yakni berupa baju rompi dan bawahannya berupa cawat atau yang disebut dengan abet kaoq, serta mandau yang mereka ikat pada bagian pinggang.

Sementara untuk pakaian wanita dinamakan dengan Ta’a. Pakaian ini bermotif tidak jauh berbeda dengan pakaian adat laki-laki. Yang membedakan hanyalah atasan baju mereka yang disebut dengan sapei inoq dan bawahannya yang berupa rok. Untuk perempuan, seluruh pakaiannya dihiasi dengan berbagai manik-manik yang cantik.

2. Rumah Adat Suku Dayak
Rumah adat masyarakat Dayak dinamakan dengan rumah Betang atau rumah Panjang.rumah Betang yang panjangnya hingga mencapai 15 meter dan lebarnya 30 meter.Rumah Betang yang dibuat tinggi difungsikan untuk bertahan dari banjir yang mengancam di daerah hulu

3. Tarian Adat Suku Dayak
Tarian adat suku Dayak terdiri menjadi 3 macam, yakni Tari Hudoq, Tari Leleng, dan Tari Kancet Papatai. Masing-masing tarian memiliki ciri khas dan maksud yang berbeda-beda.

Tari Hudoq merupakan bagian ritual yang dilaksanakan setelah menanam padi oleh suku Dayak Bahau dan Dayak Modang. Inti dari tarian ini dilakukan untuk mengenang jasa/pengorbanan para leluhur mereka.

Tari Leleng merupakan tarian gadis dari Dayak Kenyah yang menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Utan Along dimana dia akan dikimpoikan secara paksa dengan seorang pemuda yang tidak dicintainya, sehingga Utan Along melarikan diri menuju hutan.

Tari Kancet Papatai merupakan tarian perang dengan kisah salah seorang pahlawan Dayak Kenyah yang tengah berperang melawan musuh. Seni tarian ini berupa gerakan yang lincah, penuh semangat, serta gesit dan indah dilihat.

4. Alat Musik Suku Dayak
Dayak juga memiliki alat musik khas yang sering dimainkan. Beberapa diantaranya adalah Garantung (gong) yakni alat musik dibuat dari bahan-bahan logam, dan Gandang (gendang)

5. Upacara Adat Suku Dayak
Upacara adat yang terkenal dari masyarakat Dayak adalah upacara Tiwah, yakni merupakan ritual yang dilakukan untuk mengantarkan tulang orang yang telah meninggal ke Sandung (rumah kecil) yang telah dibuat. Bagi Dayak, upacara Tiwah merupakan upacara yang sangat sakral.

6. Bahasa Adat Suku Dayak
Bahasa asal-usul Suku Dayak adalah bahasa Austronesia yang masuk dari bagian sebelah utara Kalimantan, yang mana selanjutnya menyebar menuju arah timur hingga masuk pada area pedalaman, gunung-gunung, serta pula-pulau di Samudera Pasifik.

7.Makanaan Khas Suku Dayak
Dayak juga memiliki makanan khas, diantaranya Juhu Singkah (rotan muda), Karuang (sayuran dari bahan singkong), atau Wadi (makanan berbahan ikan). Makanan-makanan tersebut didapatkan dan dikhaskan dari menulusuri obyek-obyek yang ada di hutan. Dayak juga mengenal bumbu-bumbu masak yang sangat sederhana.

Konon, nenek moyang Suku Dayak berasal dari suatu negeri dengan nama “Yunan” di wilayah Cina. Mereka merupakan keturunan dari keluarga kerajaan Cina yang mengalami kekalahan dalam peperangan, yang mana mereka mencoba mengamankan diri dengan berpindah tempat hingga sampai di Pulau Kalimantan.

Suku di Indonesia
Selanjutnya, mereka merasa nyaman bertempat tinggal di pulau tersebut. Namun ada trauma berat yang mereka rasakan pasca peperangan dimana mereka enggan dan takut untuk bertemu dengan kelompok-kelompok masyarakat atau penduduk manapun.

Mereka sangat khawatir bila peperangan akan terulang kembali, sehingga dapat menyebabkan suku mereka punah. Dari situlah para leluhur mereka membuat pantangan untuk tidak bertemu dengan kelompok manapun yang berbeda dari kelompok mereka.

Kehidupan kelompok Dayak selama bertahun-tahun kemudian memiliki beberapa perkembangan. Beberapa anak suku dari suku Dayak sudah mau menjalin komunikasi dengan orang-orang yang berbeda dari kelompok mereka.

Namun masih ada anak suku yang tetap mempertahankan tradisinya di masa lalu, dimana mereka tetap pantang untuk menjalin komunikasi dengan orang-orang di luar mereka. Itulah sekilas sejarah yang dapat anda ketahui tentang Suku Dayak.

Berbagai macam dinamika yang mereka alami di masa lalu membuat mereka memiliki tradisi yang primitif dan memiliki pantangan-pantangan tertentu. Selain sejarah, kebudayaan-kebudayaan mereka sangat menarik untuk dipelajari. Terdapat berbagai macam kebudayaan mereka yang dapat dijelaskan berikut ini.

Ada beberapa macam kebudayaan yang dimiliki oleh Suku Dayak, yakni :

1. Pakaian Adat Suku Dayak
Pakaian adat yang dikenakan dibagi menjadi 2, yakni pakaian adat untuk kaum laki-laki dan pakaian adat untuk kaum perempuan. Untuk kaum laki-laki, pakaian adatnya dinamakan sapei sadaq.

Ciri-cirinya yakni memakai ikat kepala yang terbuat dari pandan, dan umumnya digunakan oleh kalangan orang tua. Atasan yang dikenakan yakni berupa baju rompi dan bawahannya berupa cawat atau yang disebut dengan abet kaoq, serta mandau yang mereka ikat pada bagian pinggang.

Sementara untuk pakaian wanita dinamakan dengan Ta’a. Pakaian ini bermotif tidak jauh berbeda dengan pakaian adat laki-laki. Yang membedakan hanyalah atasan baju mereka yang disebut dengan sapei inoq dan bawahannya yang berupa rok. Untuk perempuan, seluruh pakaiannya dihiasi dengan berbagai manik-manik yang cantik.

2. Rumah Adat Suku Dayak
Rumah adat masyarakat Dayak dinamakan dengan rumah Betang atau rumah Panjang.rumah Betang yang panjangnya hingga mencapai 15 meter dan lebarnya 30 meter.Rumah Betang yang dibuat tinggi difungsikan untuk bertahan dari banjir yang mengancam di daerah hulu

3. Tarian Adat Suku Dayak
Tarian adat suku Dayak terdiri menjadi 3 macam, yakni Tari Hudoq, Tari Leleng, dan Tari Kancet Papatai. Masing-masing tarian memiliki ciri khas dan maksud yang berbeda-beda.

Tari Hudoq merupakan bagian ritual yang dilaksanakan setelah menanam padi oleh suku Dayak Bahau dan Dayak Modang. Inti dari tarian ini dilakukan untuk mengenang jasa/pengorbanan para leluhur mereka.

Tari Leleng merupakan tarian gadis dari Dayak Kenyah yang menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Utan Along dimana dia akan dikimpoikan secara paksa dengan seorang pemuda yang tidak dicintainya, sehingga Utan Along melarikan diri menuju hutan.

Tari Kancet Papatai merupakan tarian perang dengan kisah salah seorang pahlawan Dayak Kenyah yang tengah berperang melawan musuh. Seni tarian ini berupa gerakan yang lincah, penuh semangat, serta gesit dan indah dilihat.

4. Alat Musik Suku Dayak
Dayak juga memiliki alat musik khas yang sering dimainkan. Beberapa diantaranya adalah Garantung (gong) yakni alat musik dibuat dari bahan-bahan logam, dan Gandang (gendang)

5. Upacara Adat Suku Dayak
Upacara adat yang terkenal dari masyarakat Dayak adalah upacara Tiwah, yakni merupakan ritual yang dilakukan untuk mengantarkan tulang orang yang telah meninggal ke Sandung (rumah kecil) yang telah dibuat. Bagi Dayak, upacara Tiwah merupakan upacara yang sangat sakral.

6. Bahasa Adat Suku Dayak
Bahasa asal-usul Suku Dayak adalah bahasa Austronesia yang masuk dari bagian sebelah utara Kalimantan, yang mana selanjutnya menyebar menuju arah timur hingga masuk pada area pedalaman, gunung-gunung, serta pula-pulau di Samudera Pasifik.

7.Makanaan Khas Suku Dayak
Dayak juga memiliki makanan khas, diantaranya Juhu Singkah (rotan muda), Karuang (sayuran dari bahan singkong), atau Wadi (makanan berbahan ikan). Makanan-makanan tersebut didapatkan dan dikhaskan dari menulusuri obyek-obyek yang ada di hutan. Dayak juga mengenal bumbu-bumbu masak yang sangat sederhana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar